Sukses adalah hak saya
Dengan usaha dan berdoa yang sungguh-sungguh, setiap orang berhak sukses.
Kerjasama mempermudah pekerjaan
Kerjasama memperingan pekerjaan, menumbuhkan sikap sosial dan kebersamaan.
Melatih bakat melalui berbagai bidang
Potensi siswa beraneka ragam, tidak bisa disamaratakan. Bakat harus dilatih dan dikembangkan sejak dini.
Belajar tidak hanya di dalam kelas
Ruang belajar tidak selalu di kelas. Alam adalam sumber belajar yang mengajarkan segalanya.
Modul Guru Penggerak
Pembelajaran Berdiferensiasi
Setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa
diberi perlakuan yang sama maka perlu dilakukan pembelajaran Pembelajaran
berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang
mengakomodir kebutuhan belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi tidak
berarti memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid,
maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang
pintar
Kelas
yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi misalnya ketika proses
pembelajaran guru menggunakan beragam cara agar murid dapat mengeksploitasi isi
kurikulum, guru memberikan beragam kegiatan sehingga murid dapat mengerti dan
memiliki informasi atau ide, serta guru memberikan beragam pilihan di mana
murid dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari.
Beberapa
hal yang dilakukan guru untuk melaksanakan pembelajaran berdeferensiasi
misalnya
- Melakukan pemetaan kebutuhan
belajar, yaitu: kesiapan belajar,
minat belajar, dan profil belajar untuk mengetahui hal tersebut bisa
dilakukan dengan wawancara, pengamatan,
atau survey menggunakan angket.
- Merencanakan berdasarkan hasil
pemetaan misalnya dengan mempersiapkan RPP, metode dan media
pembelelajaran
- Mengevaluasi dan merefleksi proses
pembelajaran.
Terdapat
tiga strategi diferensiasi dalam pembelajaran diantaranya :
1. Direfensiasi
konten
Konten adalah
apa yang kita ajarkan kepada murid. Guru perlu menyediakan bahan dan alat
sesuai dengan kebutuhan belajar murid.
2. Diferensiasi
proses
Proses mengacu
pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai apa yang dipelajari.
3. Diferensiasi
produk
Produk adalah
hasil pekerjaan siswa setelah selesai pembelajran
Gaya Belajar Siswa
Setiap siswa adalah unik, dari tiap tiap mereka memiliki gaya belajar masing-masing. Gaya belajar tersebut dapat dikelompokan menjadi
1. Gaya belajar
Audiotori adalah model di mana seseorang
lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang ia dengarkan
2. Gaya belajar
Visual pembelajar dengan menyerap informasi dan
belajar dari apa yang dilihat oleh mata.
3. Gaya belajar
Kinestetik pembelajar yang menyerap informasi
melalui berbagai gerakan fisik
Berpijak dari gaya belajar
tersebut lalu apa ciri masing-masing? Berikut ini kami uraikan ke 3 ciri gaya
belajar tersebut :
Ciri gaya belajar
Audiotori :
1. Lebih cepat menyerap informasi
dengan mendengarkan
2. Menggerakkan bibir mereka
dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
3. Senang membaca dengan keras
dan mendengarkan
4. Dapat mengulangi kembali
dan menirukan nada, birama, dan warna suara.
5. Bagus dalam berbicara dan
bercerita
6. Berbicara dengan irama yang
terpola
7. Belajar dengan mendengarkan
dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
8. Suka berbicara, suka
berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
9. Suka musik dan
bernyanyi
10. Tidak bisa diam dalam waktu
lama
11. Suka mengerjakan tugas
kelompok
Ciri gaya belajar Visual:
1. Mengingat apa yang dilihat,
daripada yang didengar.
2. Suka mencoret-coret
sesuatu,
3. Lebih suka membaca daripada
dibacakan
4. Rapi dan teratur
5. Mementingkan penampilan
6. Teliti terhadap
detail
7. Lebih memahami gambar dan
bagan daripada instruksi tertulis
Ciri
Gaya belajar Kinestetik :
1. Selalu berorientasi fisik
dan banyak bergerak
2. Menanggapi perhatian
fisik
3. Suka menggunakan berbagai
peralatan dan media
4. Belajar melalui praktek
5. Banyak menggunakan isyarat
tubuh
6. Tidak dapat duduk diam
untuk waktu lama
7. Menyukai buku-buku yang
berorientasi pada cerita
8. Kemungkinan tulisannya
jelek
9. Ingin melakukan segala
sesuatu
10. Menyukai permainan dan olah
raga.
Diolah
dari berbagai sumber
Menciptakan Budaya Positif Melalui Kesepakatan Kelas
Budaya positif
disekolah dapat dimulai melalui budaya positif kelas, budaya positif di kelas
dapat dimunculkan melalui kesepakatan kelas.
Adapun
langkah-langkah dalam membuat kesepakatan kelas sebagai berikut:
- Guru mengkondisikan kelas
- Setiap siswa dapat
mengemukakan ide, impian, keinginan dan harapan mereka.
- Siswa dapat mencurahkan kondisi ideal kelas yang
mereka impikan.
- Siswa menuliskan kelas
impian dan harapan mereka dalam kertas.
- Setiap siswa menempelkan kertas
berisi kelas impian mereka
- Siswa bersama guru membahas
impian-impian setiap peserta didik dan mencari kesamaannya.
- Guru dan siswa menyepakati
impian yang dianggap urgen untuk dijadikan kesepakatan kelas.
Manfaat Internet Bagi Siswa
Menurut wikipedia Internet (kependekan
dari interconnection-networking) adalah seluruh
jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan
standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet
Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet
switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di
seluruh dunia.
Saat ini internet bukanlah hal asing
lagi bagi kita, bahkan anak-anak kecilpun bisa dengan mudahnya mengakses internet
baik dari tablet, hp ataupun komputer.
Ada begitu banyak manfaat internet
bagi siswa diantaranya :
1. Memperluas wawasan dan pengetahuanDi internet apapun bisa kita cari, apalagi dengan adanya mesin
pencari yang canggih seperti google.
2. Sebagai Sarana Komunikasi
Komunikasi tidak hanya antar orang di dalam suatu daerah saja.
Kita kembali dapat memanfaatkan Internet sebagai ajang sarana komunikasi. Sarana
Komunikasi yang disediakan di dalam Internet biasanya berbentuk Text Chat dan
Video Chat. Contohnya seperi melalui skype, email dan lain sebagainya.
3. Sarana Pembelajaran secara Online
Semakin hari, semakin banyak Sekolah yang memberikan kenyamanan
akses untuk muridnya belajar secara Online. Seperti salah satunya menggunakan
soal online yang dapat langsung dikerjakan oleh siswa baik melalui web ataupun
blog.
4.Media untuk saling Bertukar Informasi
Bertukar informasi di dalam Internet sangatlah mudah, tinggal
klik, klik dan klik saja sudah cukup untuk semuanya. Bertukar informasi ini
bisa kalian gunakan untuk bertukar macam-macam materi sekolah yang berbentuk
file/folder untuk dibagikan kepada teman-teman kalian.
2. Sebagai Sarana Komunikasi
Komunikasi tidak hanya antar orang di dalam suatu daerah saja. Kita kembali dapat memanfaatkan Internet sebagai ajang sarana komunikasi. Sarana Komunikasi yang disediakan di dalam Internet biasanya berbentuk Text Chat dan Video Chat. Contohnya seperi melalui skype, email dan lain sebagainya.
Semakin hari, semakin banyak Sekolah yang memberikan kenyamanan akses untuk muridnya belajar secara Online. Seperti salah satunya menggunakan soal online yang dapat langsung dikerjakan oleh siswa baik melalui web ataupun blog.
4.Media untuk saling Bertukar Informasi
Bertukar informasi di dalam Internet sangatlah mudah, tinggal klik, klik dan klik saja sudah cukup untuk semuanya. Bertukar informasi ini bisa kalian gunakan untuk bertukar macam-macam materi sekolah yang berbentuk file/folder untuk dibagikan kepada teman-teman kalian.
LOKAKARYA 7 GURU PENGGERAK ANGKATAN KE 4
A. Tujuan & Tema
•
Tujuan kegiatan lokakarya 7 adalah :
➢ CGP mampu
menjelaskan evaluasi program yang dibuat di lokakarya 6
➢ CGP mampu
menjelaskan hasil praktek baik di lingkungan belajar sekolah
➢ CGP mampu
menyatakan ide untuk program selanjutnya Tema : Festival Panen Hasil Belajar
B. Waktu Kegiatan
Kegiatan lokakarya ketujuh dilaksanakan pada :
Hari |
: Jum’at - Sabtu |
Tanggal
|
: 14 – 15 Oktober 2022 |
Waktu
|
: Hari 1 (14 Oktober 2022) Pkl. 14.00 s/d
17.30 WIB |
|
Hari 2 (15 Oktober 2022) Pkl 07.30 s/d 12.00 WIB |
Tempat
|
:
Hotel Dwangsa Lor In Surakarta, Lorin resident C
57, Gonilan, Kec. Kartasura, |
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
C. Peserta kegiatan
Hari 1 :
Kegiatan Lokakarya Ketujuh (Kelas
Belajar) diikuti 1 kelas dengan 3 PP,20 CGP, serta tim dari BBGP Prop Jateng. Jumlah Peserta secara rinci
terlampir.
Hari
2 :
Kegiatan festival hasil panen belajar
dihadiri oleh CGP, Kepala Sekolah, Pengawas Dinas, Komunitas Praktisi
D. Agenda kegiatan
1. Pembukaan
& Penjelasan Tujuan Lokakarya
2. Kelas
Belajar Calon Guru Penggerak
3. Pameran
Hasil Program
4. Kelas
Berbagi Calon Guru Penggerak
E. Indikator Keberhasilan
➢ CGP
mampu menganalisa penerapan program yang dibuat dilokakarya 6
➢ CGP
mampu mengidentifikasi hasil praktek baik dilingkungan belajar sekolah ➢ CGP mampu menyatakan ide untuk program selanjutnya
F. Produk yang dihasilkan
- Analisis
hasil evaluasi program yang dibuat dilokakarya 6
- Analisis
evaluasi program pelatihan CGP - Praktik Baik dilingkungan belajar sekolah
- ide
program selanjutnya
LOKAKARYA 6 GURU PENGGERAK ANGKATAN KE 4
Kegiatan lokakarya 6 dilaksanakan pada Sabtu, 18 Juni 2022 di Hotel Swisbell Solo Kota Surakarta. Kegiatan Lokakarya ini di ikuti 3 Kelompok CGP. Kelompok 1 ada 6 CGP, kelompok 2 ada 7 CGP dan kelompok 3 ada 6 CGP yang di dampingi oleh pengajar praktik dan tim supervisi dari P4TK Matematika Yogyakarta
Kegiatan Lokakarya dimulai tepat pukul 08.00 di salah satu ruang di Hotel Swiss Bell Solo. Dalam satu kelas terdapat 3 kelompok.. Satu kelompok berisi CGP Antara 6-7 orang. Pada sesi ini tiap kelompok CGP didampingi oleh Pengajar Pratik masing-masing. Pada awal sesi diadakan Ice Breaking & Perkenalan Pengajar Praktik secara klasikal yang dipimpin oleh salah satu PP yaitu Subkhi Widyatmoko. Baru setelah itu tiap kelompok CGP didampingi oleh PP masing.
Penganatar Lokakarya penjelasan
Tujuan dan Kesepakatan Belajar , bercerita potensi-potensi yang
dimiliki oleh sekolah masing-masing, berdiskusi tentang rencana program yang
berdampak pada murid, menyusun rancangan program, menyusun manajemen risiko
program, menyusun rencana monitoring dan evaluasi serta pengumuman pelaksanaan
lokakarya selanjutnya.
FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA
Ki Hajar Dewantara dilahirkan pada hari kamis tanggal 2 Mei 1889. Karena keluarga besar beliau merupakan keturunan pangeran Kadipaten Puro Pakualaman yang notabenenya adalah seorang ningrat, maka nama lengkapnya menjadi Raden Mas Soewardi Soejaningrat.Pada tahun 1959 atas jasa-jasanya dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia, Ki Hadjar Dewantara dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional
Pemikiran atau filosofi KHD mengenai pendidikan antaralain :
- Anak bukanlah kertas kosong, guru tugasnya menebalkanya
- Pembelajaran menggunakan sistem among sehingga siswa sebagai pusat pembelajaran
- Guru memberikan kebebasan pada anak dalam memilih gaya belajar
- Kodrat alamiah anak adalah senang bermain, jadi pembelajaran harus diselipi dengan permainan
- Trilogi pendidikan : Ing ngarso sung tulodo (didepan harus sebagai teladan), Ing madyo mangun karso (di tengah memberi semngat) Tut wuri handayani (di belakang harus bisa mengarahkan)
- Menyepakati pembelajaran yang diinginkan anak anak dengan diagnosis
- Setiap anak memiliki keunikan, potensi masing masing
- Kodrat alam dan kodrat zaman
- Pendidikan adalah tempat persemaian kebudayaan
Apakah Pendidikan Karakter itu....?
1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.
3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).
4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi
Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).
Sumber : http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/
18 PENDIDIKAN KARAKTER
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang menjadikan seseorang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan terhadap agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.