LOKAKARYA 6 GURU PENGGERAK ANGKATAN KE 4

 



Kegiatan lokakarya 6 dilaksanakan pada Sabtu, 18 Juni 2022 di Hotel Swisbell Solo Kota Surakarta. Kegiatan Lokakarya ini di ikuti 3 Kelompok CGP. Kelompok 1 ada  6 CGP, kelompok 2 ada 7 CGP dan kelompok 3 ada 6 CGP yang di dampingi oleh pengajar praktik dan tim supervisi dari P4TK Matematika Yogyakarta

Kegiatan Lokakarya dimulai tepat pukul 08.00 di salah satu ruang di Hotel Swiss Bell Solo. Dalam satu kelas terdapat 3 kelompok.. Satu kelompok  berisi CGP Antara 6-7 orang. Pada sesi ini tiap kelompok CGP didampingi oleh Pengajar Pratik masing-masing. Pada awal sesi diadakan Ice Breaking & Perkenalan Pengajar Praktik secara klasikal yang dipimpin oleh salah satu PP yaitu Subkhi Widyatmoko. Baru setelah itu tiap kelompok CGP didampingi oleh PP masing.




Penganatar Lokakarya penjelasan Tujuan dan Kesepakatan Belajar , bercerita potensi-potensi yang dimiliki oleh sekolah masing-masing, berdiskusi tentang rencana program yang berdampak pada murid, menyusun rancangan program, menyusun manajemen risiko program, menyusun rencana monitoring dan evaluasi serta pengumuman pelaksanaan lokakarya selanjutnya.

            Pada saat pukul 14.45 – jam 15.00 diadakan acara Penutupan, Refleksi dan foto bersama. Kegiatan dipimpin oleh salah satu PP. Agenda Lokakarya 6 dari awal sampai akhir alhamdulilah berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang diharapkan

FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA

 


Ki Hajar Dewantara dilahirkan pada hari kamis tanggal 2 Mei 1889. Karena keluarga besar beliau merupakan keturunan pangeran Kadipaten Puro Pakualaman yang notabenenya adalah seorang ningrat, maka nama lengkapnya menjadi Raden Mas Soewardi Soejaningrat.Pada tahun 1959 atas jasa-jasanya dalam mengembangkan pendidikan di IndonesiaKi Hadjar Dewantara dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional

Pemikiran atau filosofi KHD mengenai pendidikan antaralain :

  1. Anak bukanlah kertas kosong, guru tugasnya menebalkanya
  2. Pembelajaran menggunakan sistem among sehingga siswa sebagai pusat pembelajaran
  3. Guru memberikan kebebasan pada anak dalam memilih gaya belajar
  4. Kodrat alamiah anak adalah senang bermain, jadi pembelajaran harus diselipi dengan permainan
  5. Trilogi pendidikan : Ing ngarso sung tulodo (didepan harus sebagai teladan), Ing madyo mangun karso (di tengah memberi semngat) Tut wuri handayani (di belakang harus bisa mengarahkan)
  6. Menyepakati pembelajaran yang diinginkan anak anak dengan diagnosis 
  7. Setiap anak memiliki keunikan, potensi masing masing
  8. Kodrat alam dan kodrat zaman
  9. Pendidikan adalah tempat persemaian kebudayaan

Apakah Pendidikan Karakter itu....?



1.  Pendidikan Karakter Menurut Lickona

Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

2.  Pendidikan Karakter Menurut Suyanto

Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun  negara.

3.  Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya

Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).

4.  Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi

Menurut  kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).

Sumber : http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/

18 PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan Karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik. Menurut Diknas terdapat 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya karate bangsa.Nilai-nilai tersebut adalah :

1. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur

Perilaku yang menjadikan seseorang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan terhadap agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

6. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri

Perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

14. Cinta Damai

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.